“RASIONAL” CARA TEPAT MENYIKAPI TERORISME

“RASIONAL”
CARA TEPAT MENYIKAPI TERORISME
Oleh: Arum Novitasari
Di masa reformasi sekarang, Indonesia benar- benar di gempur hujan teroris. Wujudnya pun bermacam- macam. Ada yang hanya teori, tak ada aksi. Ada juga yang langsung to the point dari menjalankan aksinya. Jaringan teroris memang sangat mudah dan lancar dalam mengembangkan kegiatannya. Pluralis, itulah Indonesia. Kebhinekaanya yang memang tak terelak dan sangat erat digunakan oleh para anggota teroris untuk melancarkan aksinya. Tapi apa benar kemudahan itu di barengi dengan psikologi dan keadaaan sosisl di Indonesia yang semrawut? Psikologi bangsa Indonesia yang notabene lebih suka yang serba instan. Ingin uang tak mau kerja. Ia makan enaknya mencuri. Mau masuk surga, tak mau usaha malah memilih mengakhiri hidup. Dalam masyarakat Indonesia hanya mengenal istilah mau, apa saja akan dilakukan tapi tidak untuk ikhtiar. Inilah yang ditunggu teroris, jaringannya mudah masuk, lantas mengakar ke dalam sistem sosial. Keberadaaanya akan dijadikan acuan masyarakat dalam menjalankan hidupnya.
Awal mereka beraksi dari merekrut. Bagaimana sih teroris merekrut anggota? Hal itu akan terdengar sangat mudah. Pertama mereka akan membuat anda berfikir tentang Tuhan? Untuk apa anda sebenarnya hidup jika tidak untuk bertaqwa dan kembali kepadaNya. Yang kedua anda akan dibuat menjadi seorang pembenci, pendendam terhadap pemerintah anda yang sekarang, anda akan diajari bagaimana rasanya sakit hati? Bagaimana tak ada keadilan yang memihak kepada anda yang notabene dari kalangan menengah kebawah, anda akan disuapi doktrin- doktrin bahwa pemerintah gagal dalam menjalankan tugasnya. Yang kaya akan semakin kaya, dan anda akan selamanya begitu, tak diperhatikan. Bagaimana jika itu anda rasakan? Pasti ada rasa kebencian yang mendalam. Padahal anda tahu semua agama membawa kedamaian, termasuk agama Islam. Bukankah Islam adalah agama yang pertama kali dilirik ketika ada bo0m yang meledak????????? Pasti. Lantas mengapa teroris membawa images jelek terhadap Islam? Apa sebenarnya yang di mau teroris??
Teroris menginginkan semua yang ada dunia ini sama, dengan satu agama yaitu Islam. Bukankah itu cita-cita yang mulia? Cita- cita mulia yang tidak dengan kemulian dalam mencapainya. Pada dasarnya Allah SWT menciptakan segala sesuatunya dengan segenap perbedaaannya. Wajah, rambut, ras, negara, hingga perilaku dan tabiat serta agama. Meskipun awalnya memang sama tapi toh akhirnya berbeda juga. Tak bisa teroris mengubah semua itu, karena mereka bukan Tuhan!!
Selanjutnya anda akan di doktrin tentang images berbeda terhadap Islam yang anda jalani. Mereka akan membuat anda lebih kaku dan tidak ada toleransi terhadap agama lain. Dan mereka pun terjerat. Bukankah itu tak rasional. Anda mempelajari Islam dari mulai kecil, anda belum bisa menulis abdjad, tapi anda sudah bisa membaca Kitab Suci. Anda tahu akhlak baik yang selama di TPQ, Madrasah guru anda katakan. Tapi mengapa anda tidak mengikuti itu, malah melenceng dengan ajaran yang baru beberapa bulan anda dapatkan? Hal itu tentunnya didukung adanya psikologi yang sangat jelek. Tidak ada rasional yang anda pakai jika sampai anda terperangkap dala ajaran tersebut. Dimana psikologi mudah dipengaruhi? Dan memaknai apa saja yang di ajarkan sesuai Kitab Suci benar secara kasat mata. Padahal Kitab Suci tidak bisa dimaknai dengan mudah, sekali salah memaknainya. Maka tersesatlah dan terkutuklah mereka.
Mereka akan memasukkan hal lain tentang suatu ajaran. Mereka mengatakan itu adalah Hadis Rasulullah. Bagaimana jika anda di beri doktrin tersebut? Tentu anda percaya, karena mereka telah menyebutkan Hadis Rasulullah. Tapi apa anda pernah berfikir, tentang referensi lain? Tidak bukan? Padahal banyak Ustadz, dan Kyai di lingkungan kita. Mengapa kita hany percaya pada satu orang? Apalagi jika ajaran itu melenceng dari  ajaran yang pernah kita dapat dari Ustad maupun Kyai. Itulah kelemahan rakyat Indonesia, mereka tidak berfikir secara logis, tapi lebih mengandalkan perasaan. Perasaaan akan menuntun kita ke dalam kegelapan. Semuanya akan menjadi benar dan diRidhoi oleh Allah SWT. Padahal sungguh mereka hendak menjadikan anda sebagai penghuni neraka yang kekal.
Dalam perekrutannya, teroris akan merekrut dua jenis kalangan, yang pertama dari kalangan rakyat biasa dengan status sosial yang rendah. Dengan itu mereka akan dengan mudah mendoktrin calon anggota. Mereka sebagian besar akan ditunjukkan tentang kerobokan pemerintah, dan segala instansi yang menaunginya. Dengan rasa yang tertindas dan merasa tak diperhatikan merekan akan menganggukkan kepala dalam ikut dalam pelaksanaan terorisme. Kebanyakan kalangan ini akan dijadikan pengebom, yang berani mengancurkan dirinya sendiri. Dari pada mereka mati karena ketidakberdayaan mereka lebih memilih mati, yang mereka katakan mati syahid. Mereka pun menghalalkan bunuh diri. Bukankah dala Al-Qur’an telah disebutkan jika bunuh diri adalah perbuatan yang dilaknat Allah SWT dan orang yang melakukannya kan kekal dalam neraka? Lantas mengapa mereka melakukannya? Mereka buta oleh doktrin yang berhasil membodohi mereka.
Untuk kalangan selanjutkan adalah kalangan elit dan berpendidikan. Mereka akan mengincar orang- orang yang berpososi penting di area tersebut. Tak hanya itu tunas- tunas bangsa yang harusnya menjadi pegangan dan tameng bangsa Indonesia dalam menghadapi teror juga tak luput dari incaran teroris. Dengan iming- iming yang sama “Surga”, akhirnya hilanglah rasional mereka yang notabene seorang yang kritis dan perhatian terhadap lingkungan. Dari kalangan mahasiswa, mahasiswa teknik lah yang menjadi incaran utama. Mereka akan direkrut dengan tujuan dapat mengembangkan cara- cara perakitan bom yang lebih canggih. Bagaimana membuat bom dengan daya ledak tinggi namun bentuknya tetap mini? Anda akan dijadikan antek- antek teroris, anda akan dimanfaatkan demi membuat kehancuran terhadap negara sendiri. Anda akan dijadikan pembantu yang tak mendapatkan pehala namun hanya dosa yang akan anda terima.
Beberapa kebodohan teroris:
1.      Mereka tak ingat jika seluruh orang di dunia adalah saudara, keturunan Adam dan Hawa. Hingga mereka tega mengahncurkan saudaranya sendiri. Bukankah Islam mengajarkan kerukunan terhadap sesama? Lantas mereka dengan kebencian dan dendam menghancurkannya, mereka tak sadar. Mata mereka tertutup oleh kebencian yan mendalam. Padahal anda tahu kebencian datangnya dari mana? Dari syetan. Dan terkutuklah mereka yang mengikuti ajaran syetan.
2.      Mereka lupa apa itu arti Jihad. Dalam otaknya hanya ada kata perang, perang, dan perang. Padahal jihad menurut agama adalah berjuang atau berperang dalam hal kebaikan. KEBAIKAN... dan anda tahu menteror, mengebom bukanlah hal yang baik. Lantas mengapa mereka tetap melakukannya? Mereka buta dan berfikir jihat adalah perang dalam arti sebenarnya. Apa anda tahu jika dalam Al- Qur’an setiap kata- katanya merupakan kata khiasan yang sulit untuk dimaknai? Perang bukanlah perang pertumpahan darah, namun berperang dalam hal kebaikan. Maka tersesatlah mereka yang telah melenceng dari makna Al- Qur’an.
3.      Mereka menghalalkan menyerang orang- orang yang tengah beribadah. Dalam hati mereka menyerang orang- orang yang dianggap kafir yang tengah beribadah adalah halal. Padahal kau tahu? Dulu seorang Sahabat Rasulullah meminta ijin pada Beliau untuk memenggal kepala seorang pengikut yang bersalah, Rasulullah tak mengijinkannya. Kau tahu mengapa? Sebab pengikut tersebut tengah sholat. Beteapa mulianya itu bukan, lantas mengapa meraka tetap menyerang tempat ibadah??? Mereka lupa tentang bagaimana ajaran Rasululllah, khianat mereka terhadap Beliau. Dan hancurlah mereka yang tak berpedoman terhadap Al- Qur’an dan Hadis Muhammas Saw.
Teroris bukanlah sesuatu hama yang harus dihancurkan, bukan. Tetoris adalah sahabat dan saudara kita yang harus kita sadarkan. Mengubah images yang telah ada di otak mereka. Jangan sampai mereka tetap pada jalur yang salah, dan kita pun jangan sampai ikut terhadap jalur salah mereka. Ingat Islam bukan filsafat hasil pemikiran seseorang manusia. Islam adalah agama datangnya dari wahyu Allah SWT, jadi jangan sekali- kali menganggap Islam adalah pemikiran para ahli. Tapi ingat jika Islam adalah agama untuk kita mendapatkan pedoman yang benar dalam menjalankan hidup di dunia. 

Comments

Popular posts from this blog

TUGAS DAN WEWENANG ORGANISASI SPBU

DAFTAR SMP SE KABUPATEN KUDUS

CONTOH PENERAPAN METODOLOGI EKONOMETRIKA