Posts

Showing posts from April, 2013

Mangkunegara IV (Sembah dan Budiluhur)

Mangkunegara IV (Sembah dan Budiluhur) Mangkunegara IV memiliki empat ajaran utama yang meliputi sembah raga, sembah cipta (kalbu), sembah jiwa, dan sembah rasa. Sembah Raga Sembah raga ialah menyembah Tuhan dengan mengutamakan gerak laku badaniah atau amal perbuatan yang bersifat lahiriah .   Cara bersucinya sama dengan sembahyang biasa, yaitu dengan mempergunakan air (wudhu). Sembah yang demikian biasa dikerjakan lima kali sehari semalam dengan mengindahkan pedoman secara tepat, tekun dan terus menerus, seperti bait berikut: Sembah raga puniku / pakartining wong amagang laku / sesucine asarana saking warih / kang wus lumrah limang wektu / wantu wataking wawaton Sembah raga, sebagai bagian pertama dari empat sembah yang merupakan perjalanan hidup yang panjang ditamsilkan sebagai orang yang magang laku (calon pelaku atau penempuh perjalanan hidup kerohanian), orang menjalani tahap awal kehidupan bertapa (sembah raga puniku, pakartining wong amagang laku). Sembah ini

LEVEL OF THE PSYCHE JUNG

LEVEL OF THE PSYCHE JUNG Conscious (Ego)             Conscious adalah sesuatu yang dimengerti oleh ego, dimana elemen unconscious tidak berhubungan dengan ego. Pengertian Jung tentang ego lebih terbatas dari pada Freud. Jung melihat ego sebagai pusat dari consciousness, tetapi bukan inti dari kepribadian. Ego harus dilengkapi oleh self y ang lebih komprehensif. Self adalah pusat kepribadian yang sebagian besar terletak di unconscious . Pada orang yang secara psikologis sehat, ego mengambil posisi sekunder terhadap unconscious self. Jadi, consciousness (kesadaran) memainkan peran yang relatif kecil dalam psikologi analtikal, dan penekanan yang berlebihan terhadap perluasan psike di conscious dapat mengarah kpd ketidakseimbangan psikologis . Individuation dapat dicapai bila individu mampu berhubungan dengan  conscious & unconscious. Personal Unconscious             Personal unconscious mencakup semua pengalaman yang direpresi, dilupakan, atau dipersepsi s

KEJAWEN - KAUTAMANING LAKU

KAUTAMANING LAKU 1. Wong eling ing ngelmu sarak dalil sinung kamurahaning Pangeran. 2. Wong amrih rahayuning sesaminira, sinung ayating Pangeran. 3. Angrawuhana ngelmu gaib, nanging aja tingal ngelmu sarak, iku paraboting urip kang utama. 4. Aja kurang pamariksanira lan den agung pangapunira. 5. Agawe kabecikan marang sesaminira tumitah, agawea sukaning manahe sesamaning jalma. 6. Aja duwe rumangsa bener sarta becik, rumangsa ala sarta luput, den agung, panalangsanira ing Pangeran Kang Maha Mulya, lamun sira ngrasa bener lawan becik, ginantungan bebenduning Pangeran. 7. Angenakena sarira, angayem-ayema nalarira, aja anggrangsang samubarang kang sinedya, den prayitna barang karya. 8. Elinga marang Kang Murbeng Jagad, aja pegat rina lan wengi. 9. Atapaa geniara, tegese den teguh yen krungu ujar ala 10. Atapaa banyuara, tegese ngeli, basa ngeli iku nurut saujaring liyan, datan nyulayani. 11. Tapa ngluwat, tegese mendhem atine aja ngatonake kabecikane dhewe. 12. Aprang

SALES LETTERS

SALES LETTERS INTODUCTION The aim of al business is to sell goods and service and earn profits. In this sense, all business letters are sales latters. They are very good instruments for increasing sales. The purpose of sales letters is to persuade readers to buy, to get the patronage and goodwill. They are sent to particular people to stimulate and inspire them to buy those particular goods and items. A   sales letter   is a piece of   direct mail   which is designed to persuade the reader to purchase a particular product or service in the absence of a   salesman . It has been defined as "A form of direct mail in which an advertiser sends a letter to a potential customer."   It is distinct from other direct mail techniques, such as the distribution of leaflets and catalogues, as the sales letter typically sells a single product or product line, and further tends to be mainly textual as opposed to graphics-based. It is typically used for products or services which, d

Jenang Kudus

JENANG KUDUS http://www.promojateng-pemprovjateng.com Datang ke Kudus belum lengkap rasanya jika tidak membawa jenang sebagai buah tangan dari daerah ini. Makanan legit berasa manis ini terbuat dari campuran bahan-bahan, seperti tepung beras ketan, gula, susu, mentega, vanili, serta perasa buah. Makanan ini cocok jika dijadikan sebagai buah tangan bagi keluarga, kerabat atau peziarah yang berkunjung ke Kudus. Terdapat beberapa merek terkenal jenang Kudus yang dapat anda temukan, seperti Jenang Mubarok, Jenang Viva, Jenang Sinar 33, Jenang Mabrur, Jenang Kenia, Jenang Asia Aminah, Jenang Menara, Jenang Karomah, Jenang Sinar Fadhil, Jenang Muncul, Jenang Garuda, Jenang Dua Keris, dan sebagainya . Bagi anda yang tertarik mengetahui proses pembuatan jenang, anda bisa datang ke salah satu produsen jenang di Kudus, yakni Jenang Menara juga menyediakan layanan kunjungan ke lokasi pembuatan jenang dari awal hingga proses pengepakan siap dipasarkan. Anda juga bisa mengetahu

Soto Kudus

SOTO KUDUS http://www.promojateng-pemprovjateng.com Satu lagi makanan khas Kudus adalah soto. Makanan yang enak disantap saat masih panas ini berbeda dengan soto daerah lain. Soto Kudus terdiri atas dua macam, yaitu soto ayam dan soto kerbau, dengan kuah yang lebih kental karena kuahnya merupakan campuran rempah-rempah dengan santan kelapa dan rasanya juga lebih manis. Perbedaan dengan soto lainnya, terdapat campuran kunir, sehingga warnanya terlihat agak gelap dibanding soto lainnya.

Satai Kerbau

SATAI KERBAU Kemudian satai kerbau yang cara pembuatannya berbeda dengan sate lainnya. Daging kerbau dipotong dan dicincang halus kemudian dilekatkan pada batang sate dengan diberi bumbu kecap, parutan kelapa, dan kacang. Rasanya seperti daging rendang.

Garang Asem

GARANG ASEM kitabmasakan.com Jika anda mendengar makanan yang satu ini, tentunya ingatan kita akan tertuju Kota Kudus yang dikenal sebagai Kota Kretek yang memiliki menu masakan garang asem yang dinilai sejumlah kalangan cukup khas dan dikenal masyarakat luas. Ada yang beranggapan, menu masakan tersebut bukanlah makanan khas Kota Kudus. Konon ceritanya, garang asem merupakan masakan khas Purwodadi, Jateng. Garang asem merupakan menu masakan dengan bahan baku utama ayam kampung yang diolah menggunakan aneka bumbu ditambah irisan tomat hijau serta blimbung wuluh yang memberikan cita rasa asem. Meski demikian, anda yang pernah merasakan akan merasa segar karena berkuah dan diperkuat dengan campuran kemiri agar rasanya tetap gurih. Kekhasan garang asem semakin sulit dilupakan karena pembungkusnya yang masih tradisional menggunakan daun pisang. Nama garang asem tak lepas dari rasa makanan dan cara memasaknya. Garang asem sendiri merupakan lauk yang dimasak dengan cara dib