GUNUNG LAWU PUNCAK HARGO DUMILAH 3265 MDPL



GUNUNG LAWU



Gunung Lawu merupakan salah satu gunung yang cukup terkenal di kalangan pendaki, khususnya daerah Jawa Tengah. Gunung Lawu memiliki ketinggian 3265 mdpl, lumayan tinggi. Terletak di perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Setengah di Kabupaten Karangayar dan setengahnya lagi di Magetan. Untuk mendaki ke sana, memiliki tiga jalur utama pendakian. Bisa ditempuh lewat jalur Cemoro Kandang, Cemoro Sewu, atau bisa menggunakan rute Candi Cetho. Namun dari ketika trek tersebut, mungkin jalur Cemoro Sewu yang paling banyak digunakan. Pendakian tersebut kami lewat Cemoro Sewu.

Hari itu, saat libur kuliah kami rombongan sekitar 12 orang, 9 orang laki-laki dan 3 orang perempuan berangkat dari Kota Semarang. Kami menggunakan motor untuk sampai di sana. Perjalanan itu kami mulai sekitar pukul 9 pagi, dan baru sampai di Pos Pendakian Cemoro Sewu sekitar pukul 4 sore. Kami pun melakukan regristrasi terlebih dahulu sambil berbincang dengan penjaga pos. sekitar pukul 5 sore kami memulai pendikian. Perlu diketahui bahwa pendakian ini adalah pendakian pertama kami semua, tidak ada salah seorangpun yang pernah mendaki Gunung Lawu. Jalur pendakian Cemoro Sewu kami pilih secara tidak sengaja, kami hanya melihat plang pos pendakian Cemoro Sewu dan kami belok ke sana. Untuk pendakian jalur Cemoro Sewu merupakan jalur pendakian dengan trek susunan batu seperti anak tangga.

Baru sekitar satu jam kami tracking, kami memutuskan untuk berhenti dan mempersiapkan makanan sebelum keadaan benar-benar gelap. Hal itu kami lakukan karena udara di atas sangat dingin dan tidak baik jika perut dalam keadaan kosong. Sekitar setengah jam kami makan bersama di sebuah tempat berteduh (bukan pos satu). Kami akhirnya melanjutkan perjalanan.

Sekitar pukul 9 malam kami baru sampai di sebuah gazebo yang sepertinya itu adalah pos 1 pendakian jalur Cemoro Sewu, kami pun berhenti sejenak mengambil nafas. Perlu diketahui bahwa jalur Cemoro Sewu memiliki 6 pos pendakian , pos terkahir sangat berdekatan dengan puncak. Beberapa mitos sebenarnya mengikuti perjalanan kami, khususnya jalur Cemoro Sewu. Ada yang mengatakan bahwa Gunung Lawu adalah salah satu gunung angker yang sering digunakan untuk bersemedi atau mencari berkah oleh orang-orang tertentu. Selain itu mitos berkembang bahwa di pos 2 pendaian Cemoro Sewu merupakan tempat angker yang memiliki sebutan pasar setan. Entah benar atau tidak itu tergantung orang masing-masing.

Proses pendakian kami lanjutkan setelah sekitar 10 menit kami berhenti. Dari pos 1 ke pos 2 jaraknya lumayan jauh, hampir sekitar satu jam kami baru sampai di pos 2. Namun demi menghindari hal yang tidak diingninkan akhirnya kami melewati pos 2 tanpa berhenti. Kami memutuskan untuk berhenti sejenak ditepian jalur pendakian. Perjalanan ke gunung Lawu yang memiliki puncak Hargo Dumilah ini merupakan pendakian yang sangat berat. Medan yang keseluruhannya adalah tumpukan batu dan menanjak sepanjang trek juga di dukung oleh jalur yang zigzag, maka patut saya sebut sangat berat.
Harus diketahui bahwa beberapa pos pendakian tidak memiliki plang penanda atau nama. Maka sewaktu kita melewati sebuah gazebo yang agak besar, maka kami berasumsi bahwa itu adalah pos pendakian selanjutnya. Masih sekitar pukul 1 pagi, kami masih melanjutkan trek pendakian. Beberapa pos kami melawati tanpa tahu apa nama dari pos-pos tersebut. Udara semakin malam, sangat dingin dan didukung oleh angin kencang, pendakian ini terasa berat. Sekitar pukul 2 pagi kami menemukan tanah yang cukup lapang (tapi bukan puncak), kami pun berhenti dan beristirahat di sana. Sepanjang jalan kami tidak tahu puncak Lawu berada di sebelah mana. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk terus berjalan.

Satu jam kemudian atau sekitar pukul 3 pagi akhirnya kami sampai si sebuah tanah lapang lagi. Kali ini kami bisa bernafas lega karena ada sebuah bangunan yang ternyata itu adalah warung makan. Percaya tidak percaya, inilah salah satu keunikan saat kita mendaki gunung Lawu. Ada sebuah warung yang kerap disebut para pendaki sebagai warung makan Mbok Yem. Tapi yang kami temui ini bukan warung Mbok Yem (warungnya ada, tapi di jalur trek lain). Karena kami merasa sudah tidak kuat untuk melanjutkan perjalanan, akhirnya kami memutuskan untuk mendirikan tenda di sana, atau pos 5 pendakian jalur Cemoro Sewu. Dan memutuskan untuk makan terlebih dulu.
Pendakian yang cukup panjang untuk sebuah puncak Gunung Lawu, selepas makan kami coba untuk istirahat sebentar sebelum muncak pagi nanti sekitar pukul setengah 5 pagi nanti. SB sudah double dan jaket pun tebal, tapi udara sangat dingin dan angin sangat kencang, sama sekali tidak bisa merasakan istirahat. Akhirnya kami semua bangun setengah 5 dan memutuskan untuk muncak. Tenda kami tinggal di sana dan tidak membawa apa-apa ketika muncak, katanya sudah lumayan dekat. Benar saja sekitar pukul setengah 6, persis sunrise muncul kami memasuki area puncak. Tepat di samping tugu puncak Hargo Dumilah terdapat tempat untuk ngecamp. Dan inilah beberapa foto pedakian Gunung Lawu puncak Hargo Dumilah 3265mdpl

posisi di samping puncak

                                                    ini tugu puncak Hargo Dumilah

ini pas mau turun gunung, awannya keren


ok kawan, itu cerita saya. salam bolangers, jagnan lupa jaga kebersihan lingkungan.



Comments

Popular posts from this blog

TUGAS DAN WEWENANG ORGANISASI SPBU

DAFTAR SMP SE KABUPATEN KUDUS

Mangkunegara IV (Sembah dan Budiluhur)