Wartawan vs Komunitas
Wartawan vs Komunitas Pembicaraan kemarin memang cukup lama. Cuacanya mendung, kami ngobrol soal wartawan. Setelah lama tidak bertemu dengan mas G, akhirnya ada kesempatan bertemu lagi. Ku sebut mas G, karena dia tak suka masuk di media apapun Dia tanya, ”kerjaanmu apa rum,”? ”wartawan mas,” jawabku Wajahnya sudah tidak enak dilihat sesudah mendengar kata wartawan. Antipatinya kepada wartawan mungkin sudah meledak seperti gunung agung. Dia mengatakan, betapa buruknya wartawan. ”Wartawan, dipikiran mereka itu hanya dapat berita. Itu saja,” Tidak ada yang didapat dari wartawan. Mereka hanya mencari berita saja, kejar target. ”tidak ada manfaat, timbal balik apa lagi,” ujarnya. Iya, dia memang cukup terkenal di media sosial. Bergabung dengan beberapa komunitas di Kudus, dari A sampai Z. Jaringan pertemanan juga sangat luas. Beberapa temannya juga mantan wartawan lokal sana. ”Media itu busuk, kau tahu saja,” katanya Dia sering geleng-geleng kepala. Sambil pegang rokok, sesekali