PERJALANAN KE MAGELANG
PERJALANAN KE MAGELANG
LEMBAH TIDAR
Ok, kita bertemu lagi. Kali ini aku akan
menceritakan pengalaman yang sangat menyengkan di kota bunga, Magelang. Selain terkenal
dengan gunung Merapi yang selalu erupsi itu, Magelang menyimpan banyak tempat
tersembunyi. Kali ini aku dan temanku mengelilingi wisata alam di Magelang. Kita
bahasa satu-satu, kami start dari Semarang sekitar pukul 6 pagi, tidak lupa
sarapan dulu. Dari Semarang kami hanya berdua dengan Atik, dan rencananya kita
akan bertemu dengan tuan rumah, Diyah. Sepanjang perjalan ke Magelang, kami
lewat jalan Semarang-Bandungan-Ambarawa-Magelang. Pemandangan yang sangat indah
akan kita jumpai sepanjang jalan lingkar Ambarawa. Beberapa gunung berjejer,
sangat jelas gunung Merbabu, Andong peak, hingga Merapi yang perkasa. Jangan sia-siakan
pemandangan seperti itu, kita bisa ambil kamera untuk abadikan momen tersebut
jika mau. Namun, saat itu kami hanya lewat karena daerah itu sering kami
lewati.
Sekitar pukul 8 pagi kami sampai di alun-alun
Magelang, ternyata perjalanan dari Semarang ke Magelang tidak terasa karena
pemandangan penyejuk mata sepanjang jalan. Entah karena pengin atau lapar lagi,
kami pun stay di sebelah barat alun-alun tepatnya di sekitar tempat makan depan
Masjid Alun-Alun Magelang. Kita akhirnya mencoba menu soto Magelang, sambil
menunggu jemputan teman kami, Diyah. Makan selesai dan akhirnya dengan mudah
Diyah menemukan kami.
Petama sekali kami mampir ke rumah Diyah, setidaknya
kami tahu di mana rumahnya. Rumah teman kami berada di daerah lembah Tidar. Akhirnya
destinasi pertama kami adalah ke puncak lembah Tidar, aku menyebutnya lembah
karena tingginya hanya sektiar 600 mdpl. Namun lembah ini memiliki ke unikan
tersendiri, lembah ini dipenuhi oleh sekawanan monyet hutan. Awalnya kami
was-was untuk naik karena monyet dapat sewaktu-waktu mendekati kami. Hal lucu
sempat terjadi, kami berjalan beriringan menaiki ratusan tangga hingga seekor
monyet menghampiri kami. Secara reflek kami pun bertingkah diam seperti patung
dengan perasaan konyol, itu sangat terlihat bodoh. Di tengah anak tangga dapat
kita jumpai beberapa penjual makanan ringan dan minuman. Ada sebuah tempat
makam, namya makan kyai Panjang. Disebut Kyai Panjang, mungkin karena makan
tersebut memanjang hingga kurang lebih 10 meter.
Lalu ada juga makam Syekh
Subakir di tengah perjalanan.
Sekitar kurang dari 1 jam kami sampai di puncak
Tidar. Puncak ini sering digunakan untuk berlatih para taruna tentara dari
Magelang. Pada dasarnya sampai puncak kita tak dapat melihat pemandangan
Magelang dari sini, tapi lumayan untuk
olahraga. Akhirnya hanya sekitar 30 menit kami di sana dan turun untuk
destinasi lain.
AIR TERJUN SILAWE
Akhirnya setelah ke Tidar kami diajak oleh Diyah
untuk ke air terjun Silawe. Tapi entah kemana dia mengajak kami, hingga kami
harus nyasar beberapa kami. Cukup diperlukan tenaga ekstra untuk sampai ke air
terjun tersebut. Jalannya sangat terjan dan curam, si kecil sampai tidak kuat
untuk membawa aku dan atik sampai ke pintu masuk air terjun.
Akhirnya dengan perjuangan
yang sedikit ngotot, karena takut si kecil ngembek kami sampai juga di
pembelian tiket air terjun Silawe. Nih penampakannya, mungkin tingginya ada 25 meteran. mungkin itu karena saya juga belum pernah ngukur. haha...
eh,, tu kan indah
Salam bolangers,,, jaga kebersihan. sampahnya jangan lupa dibawa pulang
Comments
Post a Comment